Fikiran Ra’jat, Muaro jambi – Kekerasan non fisik seperti intimidasi dan perlakuan tak adil terhadap bawahan/sering kali terjadi pada perusahaan yang mempekerjakan banyak karyawan, namun sangat disayangkan informasi seperti ini sulit untuk didapatkan, dikarenakan rasa ketakutan para korban untuk mengadukan hal ini, rasa ketakutan yang berlebihan yang berujung kehilang pekerjaan.
Maka tak heran banyak diantara karyawan-karyawan perusahaan, kita temui mental psikologi dalam kehidupan kesehariannya mengalami perubahan dragtis , dampak negatif dari tindakan tersebut mengakibatkan korban mengalami stres dan gangguan fisikia berkepanjangan, hal ini perlu mendapatkan perhatian serius oleh pemerintah maupun penegak hukum, agar tercapainya kemanfaatan hukum serta ditingkatkannya akses keadilan bagi seluruh lapisan masyarakat
Satu contoh kasus belum lama ini seorang karyawan inisial (FS ) yang bekerja di perusahaan (CV. MS) terletak di wilayah kasang pudak kecamatan kumpe, kabupaten muaro jambi, yang bergerak dibidang distributor makanan ringan snack dll.
FS (33) bekerja sebagai sales penjualan, sewaktu ketika FS mengalami kekurangan biaya hidup kebutuhan mendesak orang tua sekarat butuh pertolongan segera, sehingga beliau terpaksa menggunakan uang tagihan milik perusahaan namun tak sebanyak yang dituduhkan dari seluruh hasil audit perusahaan itu
Menurut pengakuan korban fs, bukan untuk hanya kepentingan pribadi saya sendiri melainkan untuk menutupi setoran yang semisal seharusnya hari ini outlet A setor, outlet B tidak setor saya tutupi Uang setoran A ke B begitula trus menerus dalam setahun saya tutup lobang gali lobang antara outlet ke pelanggan lainnya agar mereka tetap bertahan
“Saya tidak mengelak saya mengakui ada pastinya menggunakan uang tersebut tatkala ibuku sakit sekarat diusia penghujung hayatnya, karna tidak ada jalan lain saya harus selamatkan nyawa ibu, ternyata perjuanganku berakhir, ibu meninggalkan kami sekeluarga.
Puncaknya persoalan ini 13 april 2025 lalu saat perusahaan tempat saya kerja melakukan audit internal, dari hasil audit tersebut mengalami kerugian keuangan perusahaan senilai Rp160 juta sehingga Direktur, maneger, supervisor dan beberapa karyawan menuduhkan kerugian tersebut seluruhnya kepada saya sehingga saya dinonjobkan tidak boleh bekerja lagi meski saya sudah menjelaskan bertanggung jawab potong gaji saya tiap bulan mereka semua tetap tidak terima.
Malam itu juga saya didesak utusan perusahan ajak saya ke rumah keluarga untuk membayar, mereka Iwan (supervisor), putra (karyawan), isut (karyawan), berangkat menjumpai orang tua laki-laki saya yang sudah lama pisah dari alm ibu saya.
Namun malam itu tidak membuahkan hasil meskipun saya sudah menjelaskan bahwa saya bekerja sudah lama dan ada jaminan ijazah saya diperusahaan, mereka malahan menahan motor kerja saya sekaligus menahan motor kk ipar saya yang tidak ada sangkut paut dengan urusan saya, tapi mereka tak peduli mereka berfikir motor kk ipar itu milik saya dari hasil uang perusahaan tuduh mereka
Lantas saya sampaikan bila saya sudah diberhentikan biarkan saya bekerja tempat lain agar dapat segera menutupi hutang itu, namun mereka menolak, status kerja saya sudah diberhentikan memang secara lisan oleh pak johanes, sementara gaji saya april sudah tidak dibayar lagi.
Ke esok harinya datangi lagi utusan perusahaan menjemput saya alasannya ke perusahaan, sampai ke gudang saya disuruh kerja, siang hari waktu istrahat makan saya tidak diberi makan, sore hari saya diantar pulang, begitula seterusnya selama lebih kurang tiga minggu lamanya, tanpa kejelasan tanpa kepastian
Singgung soal gaji dan jaminan kesehatan ketenagakerjaan beliau menerangkan bahwa karyawan banyak tapi kalau dilihat dari bukti setoran bpjs saya hanya 18 karyawan bang sambil melihatkan bukti ponselnya
Tanya soal gaji ia jelaskan bahwa gawi tiga juta dua ratus kemudian potong bpjs dua ratus lima puluh lebih , tapi sejak april saya tidak diberikan gaji lagi meski saya diperkerjakan tanpa diberi makan juga. ungkap fs
Mengakhiri konfirmasi awak media fs menyebutkan saya didatangi ipar saya bersama temannya , mereka mengatakan tenang akan diurus dari situ saya merasa mendapatkan pertolongan tuhan. Tutupnya dengan wajah sedih
Direktur CV. MS saat dikonfirmasi melalui whatsApp menjelaskan bahwa persoalan tsb sudah di serahkan ke Iwan selaku menejer sambari mengirim nomor kontak iwan
“Untuk hal ini perusahaan sudah menyerahkan kuasa kepada Bp iwan selaku manager”
Lantas awak media mencoba mengkonfirmasi Nomor Iwan yang sebelumnya diketahui dari beberapa sumber, bahwa iwan yang dimaksud hanyalah Supervisor diperusahaan itu bukan menager, sedikit membuat perut tergelitik , hiraukan saja
Telpon iwan tidak diangkat namun malahan kirimkan pesan ke awak media begini :
“Siang Pak
Saya iwan
Pimpinan langsung faisal.
Tadi boss saya ada WA, prihal ini masalah faisal🙏🙏🙏
” Ke kantor aja bang biar jls aja
Sore nanti
” Saya ada janji dengan Saudara faisal pak Anwar mau bertemu
Jam berapa tanya awak media?
?” Sore bisa
?” Jam 16 saya sudah ada di kantor
Singkat cerita setengah jam sebelum waktu yang ditentukan “Manager Iwan” awak media uda mulai otw mendeki perusahaan tsb, setibanya di depan pagar perusahaan Iwan menelpon mengatakan ke polda aja pak, saya melaporkan sekarang diruangan kasubdit jatanras, sebut iwan, sedikit kecewa kesal sebagai kontrol sosial tetap saja berjiwa besar berlapang dada langsung mengarah ke polda jambi
Setiba dipolda jambi saya bertemu Anwar bersama sepasang teman/rekannya ternyata selaku kuasa fs singkat cerita langsung ke ruang jatanras yang disebut iwan, ternyata benar bersama kasubdit yang menurut keterangan iwan diarahkan bigboss nya johanes
Sedikit debat pada intinya pengakuan Iwan hanya sebagai karyawan biasa, soal menahan gaji Fs ia mengakui, soal penyekapan dengan tidak memberi makan fs selama bekerja , iwan membantah bahwa uang makan inklud gaji, tanya kenapa gaji ditahan dia bilang sengaja .
singgung soal bpjs dan adanya dugaan manipulasi data karyawan serta penggelembungan absen, iwan katakan karyawan yg daftarkan bpjs hanyab16 orang dan soal lain bukan urusan saya, sebaiknya kita bicarakan nanti diluar
Hadir juga diruangan itu teman iwan sewaktu menahan motor isut dan putra dengan alih alih mereka berusaha melakukan pembenaran diri, iwan akhirnya menyadari bahwa perbuatannya melawan hukum dan berjanji akan minta mediasi secara baik
pada malam harinya awak media diitelpon Anwar kuasa fs mengabarrkan sepeda motor milik ipar fs sudah dikembalikan termasuk ijazah fs dan ijazah seluruh karyawan dikembalikan pada malam sehabis keluar dari polda jambi. namun sayangnya johanes dan iwan tak dapat dikonfir lagi, barangkali kita menjumpai pak kevin pimpinannya lagi.
Hingga berita ini diterbitkan johanes dan iwan belum menjawab konfirmasi lanjutan oleh awak media
Pewarta : tholib
Red. ; fikiran ra’jat
Discussion about this post