SAROLANGUN, – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sarolangun terbukti melakukan tindakan premanisme terhadap jurnalis Metro7, Rahmat Hidayat. Rahmat diancam, diintervensi, dan bahkan mengalami kekerasan fisik saat meliput dugaan penyalahgunaan mobil dinas yang tidak menggunakan plat nomor merah.
Kekerasan terjadi saat Rahmat Hidayat memenuhi panggilan Kepala Dinas Kesehatan pada 5 Mei 2025. Saat itu, Rahmat disambut dengan nada kasar, kemudian Sekretaris Dinas disuruh keluar dan pintu dikunci. Kepala Dinas Kesehatan melakukan pengancaman dan intervensi, bahkan menarik dan mengangkat kerah baju Rahmat.
“Kepala dinas itu sangat emosi, memukul meja dengan keras hingga berbekas, dan mengancam akan menggunakan senjata yang dikatakannya ada di dalam mobil dinasnya,” ungkap Rahmat.
Rahmat yang awalnya tidak ingin mempublikasikan insiden ini, akhirnya memutuskan untuk mengungkapkannya agar tidak ada lagi jurnalis yang menjadi korban. “Saya ada buktinya. Saya harap kepala OPD di Sarolangun jangan seperti preman dan arogan,” tegasnya.
Rahmat juga berharap Bupati, Wakil Bupati, dan Ketua DPRD Sarolangun segera memanggil dan menindaklanjuti kasus ini. “Masa preman ditugaskan untuk mengurus pemerintahan?” pungkasnya.
Pewarta : tholib
Redaksi. : fikiranrajat.id
Discussion about this post